POTENSI LIMBAH SERBUK BESI SEBAGAI SELF HEALING ASPHALT

October 10, 2023, oleh: superadmin

Kegiatan perlombaan nasional yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti melalui ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diikuti oleh beberapa tim. Salah satu Tim PKM Riset Eksakta (RE) Fakultas Teknik UMY yang lolos pendanaan ialah tim yang digagas oleh Arga Previanto, Kharisma Wira Nindhita, Lalita Chairunnisa Hartomo, Mohammad Pebbu Darmawan, dan Rizky Dwi Maulana Saputra. Melalui Penelitian ini dikembangkan Limbah Serbuk Besi sebagai material penghantar konduktor panas yang dapat mempercepat proses perbaikan jalan yang rusak. Jalan yang mengalami kerusakan baik ringan hingga berat akan sangat berpengaruh pada kegiatan masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 sebanyak 31,9 persen jalan di Indonesia mengalami kerusakan dan 15,9 persen di antaranya rusak berat. Total jalan rusak di Indonesia panjangnya mencapai 174,298 kilometer. Pada proses perbaikan jalan membutuhkan waktu yang cukup lama dan mengeluarkan biaya perbaikan yang cukup besar. Maka dari itu, kami melakukan sebuah inovasi dan metode perbaikan jalan yang efisien dan efektif yaitu Self Healing Asphalt.

Beberapa kegiatan pengujian dapat dilihat digambar berikut:

Aquades dimasukan kedalam Erlenmeyer yang telah berisi agregat halus merupakan salah satu Langkah dalam ppengujian berat jenis agregat halus (Gambar Kiri). Alat uji penetrasi diatur terlebih dahulu sebelum dilakukan pengajian (Gambar Tengah). Hot mix asphalt ditumbuk sebanyak 75 kali agar menjadi padat (Gambar Kanan).

Benda uji dimasukkan ke dalam alat uji marshall untuk mengetahui nilai stabilitas dan kelelehan (flow), serta analisa kepadatan dan pori dari campuran padat yang terbentuk (Gambar Kiri). Benda uji yang telah terbelah dimasukkan kedalam pemanas untuk dilakukan pengujian self-healing asphalt (Gambar Kanan).

Self-Healing Asphalt merupakan metode perbaikan jalan yang mengandalkan kemampuan aspal untuk meregenerasi dirinya sendiri bila terjadi kerusakan. Menurut Saputra dan Tajudin (2021) aspal secara natural dapat memulihkan diri sendiri, namun proses ini akan memakan waktu jika terjadi pada temperatur ruangan, sehingga diperlukan bahan yang dapat menghantarkan konduktor panas untuk mempercepat proses pemanasan aspal.

Pada penelitian ini, tim membuat suatu metode perbaikan jalan secara mandiri dengan memanfaatkan limbah serbuk besi. Limbah serbuk besi berfungsi sebagai filler pada aspal dan untuk meningkatkan durabilitas dan kestabilan aspal yang sejalan dengan perbandingan nilai karateristik marshall.

”Adapun metode yang digunakan pada penelitian tim kami yaitu pertama studi literatur, persiapan alat dan bahan, pengujian material, pembuatan benda uji, dan pengujian benda uji. Pengujian bahan material terdiri dari uji material agregat dan aspal. Sedangkan uji benda uji terdiri dari uji marshall, uji kuat tekan aspal dan uji self healing asphalt. Pada uji self healing asphalt kami menggunakan alat microwave sebagai alat pemanas ruangan”, Ujar Arga ketua Tim.

 “Penelitian ini menjadi salah satu tantangan kami, maka dari itu tunggu hasil penelitian kami ya, dan jangan lupa dukung kami di PKM kali ini”, Ujar Rizky anggota lainnya. Perkembangan penelitian tim ini dapat dipantau melalui akun Instagram dengan nama pengguna @ferum_asphalt.

Pembimbing penelitian kali ini adalah dosen Teknik Sipil UMY yaitu Ir. Anita Rahmawati, S.T., M.Sc. yang menggeluti penelitian mengenai Transportasi dan Jalan. Sehingga harapannya penelitian ini menjadi salah satu alternatif metode perbaikan jalan yang efektif, efisien, serta dapat mengurangi waktu dan biaya perawatan.